Sekilas Tentang Berdirinya Asrama Persatuan Pelajar Asal Kalimantan Barat Yogyakarta

 
      Pada permulaan tahun 1950 pelajar-pelajar Kalimantan Barat berdatangan di Yogyakarta waktu itu belum akan datang lagi pelajar-pelajar Kalimantan Barat di Yogyakarta untuk maksud dan tujuan yang sama. Diantara mereka menghubungi penulis (pada waktu itu perwira ABRI/AD). Mereka melaporkan yang sama. Sebagian diantara mereka ada yang tinggal di rumah penulis. Atas dasar laporan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa demi kemajuan Kalimantan Barat dan negara Republik Indonesia pada umumnya maka di pandang perlu/mendesak adanya tempat yang layak dan permanen (asrama) bagi daerah-daerah pedalaman akan berani ke Yogyakarta karena ada tempat (asrama) yang dituju untuk penampungan mereka. Dengan hanya bermodalkan semangat dan kemauan keras serta disertai dengan kepercayaan diri pada diri sendiri, maka berdasarkan keputusan rapat anggota pelajar Kalimantan Barat Yogyakarta tanggal 8 November 1950 dibentuk Organisasi pelajar Kalimantan Barat di Yogyakarta dengan Nama organisasinya “Persatuan Pelajar Kalimantan Barat “ yang disingkat dengan PPKB. Sekretariatnya pada waktu itu adalah dirumah penulis jalan Balapan No.57 Yogyakarta. Maksud dan tujuannya adalah demi Kelancaran/berhasilnya cita-cita pelajar Kalimantan Barat menuntut Ilmu Pengetahuan di Pulau Jawa. Adapun pengurusnya adalah :
Sebagai ketua       : YA’ Syarif Umar
Wakil ketua           : G.A. Affandi Rani
Sekretaris            : A.R. Kadir
Dengan terbentuknya PPKB Yogyakarta, maka ketua didampingi pengurus lainnya pertengahan bulan November 1950 menghadap kepala daerah istimewa Yogyakarta melaporkan pembentukan Organisasi tersebut dan mohon restu beliau, pengurus diterima oleh wakil kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Pakualam diruang kerjanya. Beliau menyatakan kegembiraannya atas terbentuknya PPKB Yogyakarta dan mengajukan agar pengurus berjuang dengan gigih untuk tercapainya tujuan Organisasi guna kepentingan anggotanya. Untuk lancarnya pelaksanaan program kerja PPKB dan sesuai dengan keputusan rapat pengurus akhir November 1950 menunjuk saudara G.A. Affandi Rani, Tokoh setempat pengurus PERBETA (Persatuan Bekas Tawanan), veteran Pejang Kemerdekaan R.I sebagai program PPKB Yogyakarta di Kalimantan Barat yang bertugas :
1. Menyebar luaskan program PPKB
2. Memperjuangkan program kerja PPKB dengan instansi pemerintahan setempat
Berdasarkan tugas-tugas tersebut, penulis mulai mencari rumah yang letaknya strategis dan memenuhi syarat untuk dijadikan asrama mahasiswa untuk jangka waktu yang cukup lama. Pencarian tersebut jatuh pada sebuah kediaman/rumah belanda, terletak di Bintaran Tengah 10 Yogyakarta. Rumah tersebut pada waktu itu digunakan asrama KRIS (Kebangkitan Rakyat Sulawesi). Oleh karena itu para penghuninya akan pindah ke Jakarta, pimpinan asrama yang penulis hubungi menyatakan kesediaan mengosongkan asrama itu dan dijadikan asrama pelajar yang kokoh dan kuat. Disamping bangunan tersebut terdapat paviliyun dan belakang saat itu masih ada perkarangan/tanah kosong yang masih cukup luas( sekarang di tempati Asrama Putri “Dara Djuanti” Kalimantan Barat).      
          Supaya terwujudnya asrama pelajar Yogyakarta secepetnya, permulaan desember 1950 PPKB mengirim kepada Residen Kalimantan Barat di pontianak mengajukan permohonan pinjaman uang untuk asrama pelajar Kalimantan Barat di Yogyakarta. Tentang pengambilan uang tersebut, penulis selaku ketua PPKB bertanggung jawab sepenuhnya. Pinjaman uang itu sangat diperlukan demi kemajuan/pembangunan Kalimantan Barat, yang pada waktu itu masih jauh ketinggan terutama dalam bidang pendidikan dengan daerah-daerah lainnya di indonesia. Berkat kegigihan perwakilan PPKB di Kalimantan Barat (Sdr. G.A.Affandi Rani) maka pada bulan maret 1951 permohonan pinjaman uang itu di kabulkan sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) uang RIS.
Uang diatas digunakan untuk uang kunci/ganti asrama, untuk membeli beberapa buah tempat tidur kayu (emben), pecah belah, alat-alat dapur, dan untuk membayar beberapa bulan honorarium pengatur asrama. Setelah asrama diterima  dari penghuni terdahulu, maka pada bulan mei 1951 pelajar-pelajar Kalimantan Barat yang bergabung dalam PPKB Yogyakarta mulai menempati asramanya sendiri. Dari wilayah mereka(para pelajar) terpancar cahaya kegembiraan pembawa harapan, demi masa depannya yang luruh dapat terwujud. Demikian terlukis dalam pikiran penulis ketika menyaksikan mereka (para Pelajar) beramai-ramai memasuki asrama. Dengan adanya asrama di Yogyakarta berarti kita (Kalimantan Barat) tidak ketinggalan dengan daerah-daerah lainnya di luar pulau jawa dalam memacu bidang pendidikan, dimana pada tahun 1951 di Yogyakarta masih sangat langka asrama-asrama pelajar luar pulau jawa. Kalimantan yang ada asrama pada waktu itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Sedangkan daerah-daerah Kalimantan lainnya belum ada asrama pelajarnya. Seperti kita ketahui bahwa Kalimantan Selatan pada waktu itu sudah berstatus propinsi, sedangkan Kalimantan Barat masih masih berstatus keresidenan.
           Selanjutnya karena program kerja PPKB tentang asrama pelajar di Yogyakarta telah terlaksana dan berdasarkan keputusan rapat pengurus, maka pada tahun 1952 jabatan ketua penulis diserahterimakan kepada wakil ketua yaitu Sdr. G.A.Affandi yang selanjutnya ditugaskan menyusun pengurus baru PPKB Yogyakarta. Sesuai dengan laporan perwakilan PPKB di Kalimantan Barat yang disampaikan kepada penulis selaku ketua PPKB Yogyakarta dimana dinyatakan bahwa Ia (G.A.Affandi Rani) terus menerus di tagih oleh pegawai Residen Kalimantan Barat mengenai pengembalian pinjaman uang untuk asrama pelajar di Yogyakarta dan ia diminta supaya diselesaikan secepatnya. Oleh karena itu mereka pada tahun 1953 penulis datang ke Pontianak (kantor Residen Kalimantan Barat) jumpa dengan pegawai yang mengurus persoalan diatas. Setelah memperkenalkan diri, menyatakan maksud dan tujuan kedatangan dan berbicara sebentar, kemudian pegawai tersebut menunjukan surat permohonan pinjaman uang PPKB yang bertanda tangan dengan menyatakan “ Bahwa berdasarkan surat ini dimana saudara yang bertanggung jawab sepenuhnya atas pengambalian uang tersebut dan oleh karena waktunya sudah cukup lama, maka diharapkan agar saudara mengembalikan uang itu secepatnya”. Pembicaraan mana penulis menjawab “ sebagai tercantum dalam surat pinjaman itu bahwa uang tersebut adalah kepentingan pelajar Asrama Kalimantan Barat dan bukan sama sekali kepentingan pribadi. Oleh karena itu saya tidak dapat mengembalikan dan mohon pertimbangan agar membebaskan pembayarannya, karena uang tersebut adalah kepentingan kemajuan/pembangunan Kalimantan Barat”. Mendengar jawaban tersebut petugas marah dan membentak-bentak penulis.
          Selanjutna penulis menegaskan sekali lagi kepadanya “ apapun yang akan terjadi saya tidak dapat mengembalikan pinjaman itu dan sebagai jaminannya saya bersedia ditembak mati dan setelah peristiwa diatas baik saudara G.A.Affandi Rani selaku perwakilan PPKB di Kalimantan Barat maupun penulis selaku Ex Ketua PPKB Yogyakarta pernah di tagih sekali lagi. Sebagai mana telah di uraikan diatas yang kesemuanya itu, adalah demi kemajuan/ pembangunan Kalimantan Barat (perjuangan adalah ibu dan bapak segala-galanya) dan oleh karena itu penulis tetap berjuang agar asrama Bintaran Tengah 10 Yogyakarta itu menjadi milik PEMDA tingkat 1 Kalimantan Barat. Dan untuk maksud diatas, maka pada tanggal Agustus 1958 penulis mengirim surat kepada Gubernur daerah Kalimantan Barat dan tindasannya disampaikan kepada DPRPD(Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pilihan) Propinsi Kalimanan Barat dan pengurus KPKB Yogyakarta. Begitu pula ketika duduk sebagai anggota DPRD tingkat 1 Kalimantan Barat pemilu tahun 1971 prinsip tetap penulis di pegang teguh. Kini asrama pelajar/mahasiswa Bintaran Tengah 10 Yogyakarta itu telah menjadi milik pemerintah daerah tingkat 1 Kalimantan Barat . dalam perkembangan organisasi pelajar/ mahasiswa Kalimantan Barat Yogyakarta itu telah berapa kali ganti nama, pertama PPKB (Persatuan Pelajar Kalimantan Barat) kedua KPKB (Keluarga Pelajar Kalimantan Barat) dan sekarang adalah KPMKB (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Barat). Asrama pelajar/mahasiswa Bintaran Tengah No.10 Yogyakarta yang didirikan pada tahun 1951 oleh putra Kalimantan Barat berjuang di pulau jawa dalam membela dan mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945, dengan bantuan keuangan dari pemerintah daerah Kalimantan Barat, adalah pelopor (menjiwai) bagi diadakannya asrama Pelajar/mahasiswa Kalimantan Barat di kota-kota lainnya di pulau jawa.

Sekarang asrama yang disebutkan diatas sampai sekarang masih berdiri dengan kokoh dan dan di beri nama dengan "Asrama  Rahadi Oesman.1 Yogyakarta" asramanya Pelajar/Mahasiswa  dari Kalimantan Kalimantan Barat.





Baca juga :

2 Responses to "Sekilas Tentang Berdirinya Asrama Persatuan Pelajar Asal Kalimantan Barat Yogyakarta"

Unknown said...

ada kontak yang bisa dihubungi gak...????

Bingke Pontianak said...

(0274)375118